Hanya Kota Batu 'Bebas' DBD di Awal Tahun di Jatim

Batu: Sebanyak 1.634 kasus demam berdarah dengue (DBD) ditemukan di Jawa Timur di awal 2019. Hanya Kota Batu menjadi satu-satunya wilayah di Jatim yang tercatat tak ada kasus DBD di awal tahun.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Batu Sri Rahati memprediksi 2019 menjadi masa siklus DBD lima tahunan. Meski tak ada kasus DBD di Kota Batu, Dinkes tetap waspada.

"Sejauh ini selama Januari 2019, tak ditemukan penderita DBD," ungkap Sri di Kota Batu, Jumat, 25 Januari 2019.

Sri mengaku, dalam tiga tahun terakhir, penyakit DBD di Kota Batu menurun. Pada 2016, jumlah penderita DBD sebanyak 119 orang. Lalu pada 2017, penderita DBD sebanyak 19 orang. Sedangkan pada 2018, Dinkes tak menemukan kasus DBD.

Daerah endemik yang banyak terserang gigitan nyamuk di Kota Batu antara lain Kelurahan Sisir, Pesanggrahan, Temas dan Ngaglik. Pasalnya areal tersebut adalah perkampungan padat dan masyarakatnya sibuk.

"Kemungkinan tidak sempat bersih-bersih, genangan yang menjadi tempat berkembangnya nyamuk," ungkapnya.

DBD lebih berbahaya dan memiliki konsekuensi yang lebih berat dibandingkan dengan demam dengue. Sebab jika terjadi kebocoran plasma, DBDberisiko menyebabkan kematian bagi penderitanya.

"Kami selalu meminta kepada masyarakat agar segera tanggap membawa ke Puskesmas atau RS jika salah satu keluarga mengalami demam. Serta kami selalu mengingatkan masyarakat untuk dengan melakukan kegiatan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur," jelasnya.

Dinas Kesehatan Kota Batu meningkatkan sosialisasi dan edukasi dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Salah satunya dengan mengimplementasikan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik).


(RRN)