Ketua Umum DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Siti Hartarti Murdaya. Foto: Medcom.id/Theo
Magelang: Api Dharma dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah, tiba di Candi Mendut, Magelang sekitar pukul 15.00 WIB. Para biksu langsung melakukan prosesi.
Pantauan Medcom.id, ratusan orang yang terdiri dari masyarakat sekitar dan umat Buddha memadati Candi Mendut. Mereka menyambut kedatangan Api Dharma dengan gembira.
Api Dharma langsung dibawa ke altar yang berada di dalam kompleks Candi Mendut. Kemudian biksu yang mewakili masing-masing majelis menerimanya secara simbolis.
Acara ini dihadiri langsung Ketua Umum DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Siti Hartarti Murdaya. Siti menyampaikan Api Dharma memiliki makna khusus bagi dirinya.
"Ini adalah simbol dari semangat dan kekuatan," kata Siti kepada Media Group News di lokasi, Jumat, 2 Juni 2023.
Menurut dia, arti Api Dharma adalah pengingat bagi umat Buddha agar menjadi orang yang berguna bagi masyarakat. Benih kebaikan harus terus ditabur agar tidak menjadi serakah.
"Kalau serakah, ujung-ujungnya kehancuran," papar dia.
Siti mengajak umat Buddha menerapkan makna Api Dharma dalam kehidupan sehari-hari. Supaya Indonesia menjadi bangsa yang semakin maju.
"(Penerapan itu) dalam penyelesaian problem bangsa juga. Kalau negara hancur, kita hancur juga," jelas dia.
Lantas, para biksu berdoa sejenak. Kemudian menyalakan lima lilin dengan warna dan makna masing-masing.
Lilin pertama berwarna biru yang melambangkan bakti pada agama Buddha. Kemudian kuning melambangkan kebijaksanaan, merah melambangkan cinta kasih, putih melambangkan kesucian, dan jingga melambangkan semangat umat Buddha.
Setelah itu, para biksu diikuti umat Buddha mengelingi bagian bawah Candi Mendut tiga kali. Selanjutnya biksu naik ke puncak Candi Mendut dan diikuti umat Buddha.
Prosesi Api Dharma rampung sekitar pukul 17.50 WIB. Sebelum menutup, masing-masing majelis memanjatkan doa sebagai bentuk ucapan syukur.
