Ilustrasi. Medcom
Jakarta: Lembaga survei dinilai terkesan menjodohkan nama tertentu untuk dipasangkan ke bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dengan melakukan simulasi pasangan. Misalnya, Ganjar dipasangkan dengan Ridwan Kamil, dan Prabowo 'dikawinkan' dengan Erick Thohir.
"Upaya membuat paket pasangan itu terkesan bagian dari framing yang dilakukan lembaga survei. Lembaga survei sengaja menonjolkan paket-paket pasangan capres tersebut untuk memengaruhi masyarakat dan partai politik (parpol) pengusung," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, kepada Medcom.id, Selasa, 19 September 2023.
Jamiluddin menilai lembaga survei ingin menyatakan paket-paket pasangan tersebut yang paling layak dimajukan pada Pilpres 2024. Harapannya, masyarakat dan parpol pengusung berpendapat sama.
"Lembaga survei disadari atau tidak, sudah berupaya menciptakan pendapat umum mengenai kelayakan pasangan capres-cawapres. Parpol dan masyarakat coba digiring mengikuti framing yang mereka ciptakan," ujar Jamiluddin.
Dia menekankan upaya lembaga survei itu tidak sesuai dengan fungsinya. Lembaga survei terkesan berubah menjadi tim sukses atau tim pemenangan kandidat tertentu.
"Perubahan fungsi itu tentunya akan memengaruhi hasil survei. Objektivitas bukan lagi dijadikan dasar dalam melakukan penelitian. Survei hanya dijadikan pembenaran untuk menggolkan kandidat tertentu. Hal ini tentunya bertentangan dengan prinsif-prinsif penelitian yang berlaku universal," ucap Jamiluddin.
