Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Medcom.id
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai enam persen pada 2025 atau 2026.
Proyeksi optimistis tersebut dikatakannya akan tercapai dengan sederet upaya yang dilakukan pemerintah saat ini, seperti hilirisasi hingga digitalisasi.
"Kalau pertumbuhan ekonomi kita sekarang lima persen, dengan kompleksitas ekonomi kita, dengan downstream industry yang kita lakukan, kita berharap pada 2025-2026 kita akan tumbuh enam persen, dan terus itu akan membaik," kata Luhut dalam acara Marine Spatial Planning & Service Expo 2023 yang dipantau secara daring, Selasa, 18 September 2023.
Dalam presentasinya, Luhut merinci upaya downstream yang dilakukan pemerintah bukan hanya sebatas pada sektor pertambangan saja, tetapi di banyak sektor. Misalnya rumput laut, nikel, copper, bauksit, hingga kelapa sawit.
Baca juga: Tanpa Drama, Sri Mulyani Pamer Kondisi Ekonomi Indonesia
"Seaweed akan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) karena akan membantu masalah lingkungan dan juga akan memberikan kontribusi degradable plastic, bisa juga menjadi pupuk organik, biodiesel, banyak yang bisa dilakukan, bisa juga observer carbon emission," tutur dia.
Indonesia akan menjalankan enam pilar kekuatan ekonomi
Di samping itu, Luhut menyampaikan kedepannya Indonesia juga akan menjalankan enam pilar yang menjadi kekuatan ekonomi, seperti digitalisasi, dekarbonisasi, pendidikan, dana desa, dan konektivitas.
"Itu akan membuat Indonesia menjadi negara yang hebat," sebut dia.
Luhut juga berujar, dengan skenario yang sudah disusun saat ini dirinya percaya diri Indonesia akan menjadi negara berpendapatan tinggi dan pusat peradaban maritim dunia di 2045.
"Kita sekarang di 2023, jadi ini optimistis skenario yang kita susun. Kita nanti pada 2044 bisa kesini. Ini sangat bisa dimungkinkan," ujar dia.