Kemeriahan Peringatan Hari Kebesaran Kwan Kong di Vihara Yo Cian Bio

Memperingati Hari Kebesaran Dewa Kwan Seng Tee Kun atau Kwan Kong yang jatuh pada tanggal 24 bulan 6 penanggalan Imlek, menjadi berkah bagi umat Buddha yang merayakannya. 

Umat Buddha di Vihara Yo Cian Bio di Cengkareng, Jakarta Barat merayakannya dengan menggelar peribadatan sebagai wujud rasa syukur

Selain ritual sembahyang, umat Buddha Vihara Yo Cian Bio di Cengkareng, Jakarta Barat juga menggelar kegiatan bakti sosial. Para pengurus vihara menyediakan layanan pengobatan gratis yang dibuka untuk umum serta memberikan bantuan beras kepada masyarakat.

Vihara Yo Cian Bio Gelar Bakti Sosial Peringati Hari Kebesaran Dewa Kwan Kong

Peringatan Hari Kebesaran Dewa Kwan Seng Tee Kun atau Kwan Kong yang jatuh pada tanggal 24 bulan 6 penanggalan Imlek, menjadi berkah bagi umat Buddha yang merayakannya. 

Selain ritual sembahyang, umat Buddha Vihara Yo Cian Bio di Cengkareng, Jakarta Barat juga menggelar kegiatan bakti sosial. 

Para pengurus vihara menyediakan layanan pengobatan gratis bagi umat dan masyarakat setempat, serta memberikan bantuan beras kepada masyarakat yang membutuhkan.

Peringatan Kesempurnaan Bodhisattva Avalokitesvara

Dalam rangka memperingati Hari Kesempurnaan Bodhisattva Avalokitesvara - Kwan She Im Pho Sat, pada tanggal 5-6 Agustus lalu Vihara Kwan Im Thang Pondok Cabe di Kota Tangerang, Provinsi Banten, menyelenggarakan serangkaian kegiatan bertema "Berbaik dan Peduli Sesama".

Acara ini bertujuan dengan harapan para umat Buddha bisa merefleksikan nilai-nilai welas asih Bodhisattva Avalokitesvara dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, serta bersama-sama merajut kasih untuk menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis. 

Kegiatan tersebut menarik partisipasi banyak umat Buddha, panitia acara juga mengundang beberapa perwakilan dan pimpinan dari panti asuhan, panti jompo, dan organisasi lintas agama setempat untuk berpartisipasi dan menampilkan sejumlah acara hiburan dan pertunjukan bakat yang menarik, seperti menyanyi, wushu, menari, barongsai, dan tari Seribu Tangan. 

Selain itu, sesi yang paling dinantikan dan menyentuh hati dalam acara tersebut adalah prosesi bakti "membasuh kaki orangtua", yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak, memupuk rasa syukur dan bakti, serta mengekspresikan rasa terima kasih kepada orangtua. 

Bhante Anando Aggadipo Andri Budianto mengatakan bahwa segala perbuatan baik akan mendatangkan kebahagiaan, sementara segala perbuatan jahat akan mendatangkan penderitaan, oleh karena itu orang-orang harus menjaga kerukunan dan keharmonisan, mengembangkan sikap rasa welas asih dan tidak menunda bakti kepada orangtua.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kemenag RI Supriyadi mengatakan, acara ini tidak hanya menunjukkan toleransi negara terhadap multikulturalisme dan lintas agama, namun juga merupakan perwujudan dari nilai bakti yang luar biasa, oleh karena itu harus dijaga dan dilestarikan dengan baik.

Selain itu, panitia juga mengadakan kegiatan donor darah pada tanggal 5 Agustus, dan layanan pengobatan gratis untuk masyarakat pada tanggal 6 Agustus. 

Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi semua orang untuk senantiasa merefleksikan rasa cinta kasih dan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari, untuk menumbuhkan dan mengembangkan karakter berbakti dan peduli terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari.

Ribuan Umat Budha Ikuti Upacara Apihoma di Candi Borobudur

Upacara Apihoma berlangsung di Komplek Candi Borobudur, Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Sabtu malam, 29 Juli 2023. Upacara itu dihadiri oleh ribuan umat Budha. 

Upacara diawali dengan penyalaan lilin sebagai sarana puja di altar utama yang berada di kawasan Komplek Candi Agung Borobudur. Kemudian, dilanjutkan dengan ritual memberikan persembahan melalui media api, yang dipimpin oleh empat orang Acarya atau mahabhiksu dengan menghadap empat penjuru mata angin. 

Prosesi tersebut diharapkan dapat menghilangkan karma buruk yang sudah lampau, dan terhindar dari segala marabahaya di masa yang akan datang. 

Selama prosesi, umat Buddha yang datang dari berbagai daerah membaca Paritta dan memanjatkan doa dengan khusyuk. Prosesi upacara Apihoma kemudian ditutup dengan melakukan Pradaksina, yakni berjalan searah jarum jam mengelilingi Candi Borobudur.

Umat Budha Tantryana Ikuti Upacara Apihoma di Candi Borobodur

Ribuan umat Budha dari aliran Tantrayana, mengikuti upacara Apihoma atau Puja Api di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 29 Juli 2023 malam. Upacara ini merupakan salah satu upaya umat Budha, untuk menghilangkan karma buruk yang melekat pada individu.
    
Upacara diawali dengan penyalaan lilin sebagai sarana puja di Altar Utama, dipimpin  empat orang acarya, dengan menghadap empat penjuru mata angin.

Upacara Apihoma diikuti ribuan umat Budha dari Majelis Agama Budha Tantrayana Satya Budha Indonesia dan Majelis Agama Budha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia.

Apihoma merupakan ritual sakral aliran Tantrayana, di mana semua bahan sebagai simbol ketulusan hati para umat, dipersembahkan dengan cara membakarnya. Melalui prosesi tersebut diharapkan dapat menghilangkan karma buruk semasa lampau dan terhindar dari segala marabahaya di waktu yang akan datang.

Prosesi upacara Apihoma ditutup dengan melakukan Pradaksina, dengan mengelilingi Candi Borobudur searah jarum jam.

HUT Vihara Amurva Bhumi, Bersatu dalam Keragaman Menuju Keharmonisan

Pendiri Yayasan Vihara Amurva Bhumi Tan Honghuy mengatakan, karena belum ditemukan bukti sejarah, ia tidak dapat memastikan tahun berapa vihara tersebut didirikan. Namun berdasarkan kebiasaan turun-temurun, setiap bulan 6 tanggal 6 kalender Imlek lunar diperingati sebagai HUT vihara, sehingga saat ini Vihara Amurva Bhumi diperkirakan berusia lebih dari 103 tahun. 

Tan Honghuy juga merasa senang bisa kembali merayakan HUT vihara setelah terkendala pandemi Covid-19 selama 3 tahun. Perayaan tahun ini mengusung tema ''Bersatu dalam Keragaman Menuju Keharmonisan”.

Tan Honghuy berharap perekonomian Indonesia dapat segera pulih usai  setelah pandemi Covid-19 berlalu, serta berharap masyarakat dapat terus mempertahankan semangat saling berbagi dan memberikan perhatian kepada sesama.

3.500 Lampion Menghiasi Malam Puncak Perayaan Waisak 2567 BE

Jejak Cahaya Buddha di Nusantara

Keberadaan agama Buddha sebagai salah satu agama yang dipeluk sebagian warga Indonesia memiliki jejak yang panjang di Nusantara. Pada masa lalu, agama yang lahir di Benares, India pada abad ke-6 sebelum masehi ini pernah menjadi agama yang dominan di wilayah Nusantara bersama agama Hindu.

 

Ratusan Umat Buddha Surabaya Jalani Ibadah di Vihara Eka Dharma Loka

Umat Buddha di Kota Surabaya menjalankan ibadah Tri Suci Waisak di sejumlah vihara salah satunya di Vihara Eka Dharma Loka pada Minggu 4 Juni 2023 pagi. 

Terdapat ratusan umat buddha mendatangi vihara untuk mengikuti rangkaian ibadah untuk memperingati Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 sejak pagi hari. 

Rangkaian ibadah diawali dengan puja bakti kemudian dilanjutkan dengan pradaksina, bakti paritta dhammadesana dan diakhiri meditasi. Diharapkan dari peringatan Tri Suci Waisak ini, umat buddha bisa mengaplikasikan ajaran buddha dalam kehidupan sehari-hari.

Perayaan Waisak 2023 Disambut Antusiasme Masyarakat Lintas Agama

Perayaan Waisak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023) berjalan dengan khidmat dan juga meriah. Antusiasme masyarakat lintas agama lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya.

Salah satunya terlihat dari ramainya masyarakat yang datang antre untuk melakukan ritual memandikan Rupang Buddha yang berarti pembersihan batin saat Waisak.

Kondisi di Candi Borobudur yang cukup panas tidak menyurutkan antusiasme dari umat dan juga masyarakat untuk berdoa, serta meminta berkah kepada biksu dan juga bhante.

Perayaan Waisak di Candi Borobudur kali ini juga dihadiri oleh sejumlah biksu dan bhante dari luar negeri, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Sejumlah rangkaian telah berlangsung dengan khidmat, diawali dengan penyalaan lilin lima warna yang secara keseluruhan memiliki arti untuk umat dapat menjalani kehidupan yang lebih baik lagi. Kemudian dilanjutkan dengan penyalaan dupa dari berbagai wewangian. Hal ini menandai upacara Waisak pada hari ini resmi dimulai.

Setelah peringatan detik-detik perayaan Waisak selesai, sejumlah umat Buddha dari berbagai daerah melakukan tradisi memandikan Rupang Buddha dari air berkah untuk memohon mendapati kedamaian diri agar menjadi lebih baik.

Pradaksina Waisak 2023 Berlangsung Khusyuk

Ratusan Umat Buddha Pluit Jalani Ibadah di Vihara dan Sekolah Dharma Suci

Ratusan umat Buddha di komplek Pluit melakukan ibadah dalam memperingati hari suci Waisak 2567 Buddhis Era 2023 di Vihara dan Sekolah Dharma Suci, Jakarta Utara, Minggu (4/6/2023) pagi.

Prosesi ibadah yang berlangsung pukul 10.00 WIB dan berlangsung khidmat. Ibadah berlangsung selama satu jam dipimpin oleh Suhu Vira dan Suhu Padna.

Ibadah Trisuci Waisak ditutup dengan ritual pemanggilan Rupang Buddha atau bayi Siddharta yang dilakukan umat Buddha yang hadir. Ritual ini memiliki makna ataupun pesan untuk membersihkan hati yang kotor.
 
Perayaan hari Waisak Trisuci Waisak 2567 Buddhis Era mengangkat tema bertumbuh dalam kebijaksanaan dan juga kepedulian.

Pesan Hari Raya Waisak 2567 BE/2023 dari Bhikku Dhammavuddho Thera

Dalam penyampaian pesan pada perayaan hari raya Waisak untuk seluruh umat Buddha, Ketua Keluarga Cendikiawan Buddhis Indonesia Bhikku Dhammavuddho Thera atau Bhante Victor menyebut seluruh umat Buddha harus selalu menerapkan dana, sila, dan samadhi dalam kehidupan sehari-hari.

Bhante Victor berpesan bagi siapa yang selalu berbuat baik, tentunya kebahagiaan itu akan selalu mengikutinya. 

Bhante juga berharap kepada umat non Buddhis untuk selalu mempertahankan, dan mengembangkan toleransi yang sudah dibangun oleh masyarakat Indonesia.

"Ada satu pepatah torang samua basudara, karena torang ciptaan Tuhan," lanjut Bhante Victor.

Malam Puncak Perayaan Waisak akan Dimeriahkan Festival Lampion

Puncak perayaan Waisak 2023 akan digelar di Candi Borobudur, Minggu (4/6/2023). Sejumlah rangkaian dalam perayaan hari besar umat Buddha ini akan dimeriahkan dengan acara yang beragam dan khidmat, termasuk festival pelepasan lampion.

Bhante Victor mengatakan, festival lampion pada tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, yakni pada 2023 pelepasan lampion akan digabung dengan kegiatan Dharma Shante yang menjadi festival lampion Waisak.

Festival lampion Waisak 2023 juga akan dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menparekraf Sandiaga Uno, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Adapun makna dari pelepasan lampion disebut sebagai cahaya yang akan menerangi seluruh alam semesta. Spesial dari api lampion ini, adalah api yang diambil dari Mrapen Grobogan, Semarang, dan telah disemayamkan di Candi Mendut.

Pelepasan lampion ini akan digelar pada Minggu (4/6/2023) malam, tentunya kegiatan ini juga dibuka untuk umat non Buddhis atau umum bagi yang ingin datang menikmati perayaaan Waisak bersama.

Detik-detik Peringatan Trisuci Waisak di Candi Borobudur

Pengambilan Air Suci Waisak Merupakan Wujud Keberkahan Umat Manusia

Rangkaian perayaan Hari Raya Waisak terus berlangsung di Temanggung, Jawa Tengah. Perwakilan majelis umat Buddha mengambil air berkah di Umbul Jumprit Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (3/6/2023). Air tersebut akan diarak ke Candi Borobudur, Minggu (4/6/2023).
 
Air suci  ditempatkan dalam sebuah kendi yang berhiaskan bunga, kemudian didoakan dan selanjutnya dibawa ke Candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah.
 
Delapan Sangha secara bergantian melakukan doa puja bakti di Altar Umbul Jumprit. Puja bakti ini merupakan ritual untuk mensakralkan air suci Waisak.
 
Ketua Panitia Waisak Jawa Tengah, Tanto Harsono menjelaskan makna pengambilan air suci adalah wujud keberkahan bagi umat manusia yang berarti pula tetap rendah hati.

Air Berkah Trisuci Tiba di Candi Mendut

Air Berkah Trisuci tiba di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah. Seluruh umat Buddha yang memadati Candi Mendut menyambutnya dengan sukacita. Kendi-kendi berisi air langsung dibawa ke altar yang berada di Kompleks Candi Mendut. Lantas Air Berkah diterima para biksu dari masing-masing majelis.

Ketua Umum DPP Walubi, Siti Hartarti Murdaya hadir langsung dalam prosesi tersebut. Menurut Hartarti, air adalah simbol kesejukan, ketenteraman, dan kebahagiaan.

Tarian puja khas Thailand turut dipersembahkan oleh murid Bhante Wongsin Labhiko Mahathera. Lalu para biksu berdoa di depan altar, dilanjutkan dengan mengelilingi Candi Mendut tiga putaran atau disebut pradaksina.

Air Berkah Trisuci Disebut Simbol Kesejukan dan Kebahagiaan

Pesan Waisak 2567 BE/2023 dari Bhikkuni Zong Kai

Jelang hari raya Trisuci Waisak, Metro TV hadirkan pesan Waisak yang bertema 'Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma di dalam kehidupan sehari-hari'. Pesan Waisak kali ini disampaikan oleh Bhikkuni Zong Kai.

Air Berkah dari Umbul Jumprit Diarak ke Candi Borobudur Besok

Perwakilan majelis umat Buddha mengambil air berkah di Umbul Jumprit Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (3/6/2023). Air tersebut nantinya akan diarak pada puncak Waisak ke Candi Borobudur pada Minggu (4/6/2023).

Oleh perwakilan majelis umat Buddha air ditempatkan dalam sebuah kendi yang berhiaskan bunga, kemudian didoakan selanjutnya dibawa ke Candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah.

Delapan Sangha secara bergantian melakukan doa puja bakti di Altar Umbul Jumprit. Puja bakti ini merupakan ritual untuk mensakralkan air berkah Waisak. 

Menurut Ketua Panitia Waisak Jawa Tengah, Tanto Harsono, makna pengambilan air berkah adalah wujud keberkahan bagi umat manusia yang berarti pula tetap rendah hati.

Selanjutnya air berkah dan api Dharma yang diambil dari Mrapen Grobogan, Jawa Tengah akan diarak menuju Candi Borobudur pada Minggu (4/6/2023).

Pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit Jelang Waisak

Para biksu, bhante, dan sejumlah perwakilan majelis agama Buddha lainnya melakukan rangkaian proses pengambilan air berkah di Umbul Jumprit Temanggung. Hal ini sebagai rangkaian perayaan Waisak 2567 Buddhis Era, Sabtu (3/6/2023).

Air berkah diambil menggunakan gayung kecil, kemudian dimasukan ke dalam sebuah kendi dari tanah liat yang sudah dihiaskan bunga, lalu kendi tersebut dibawa keluar dari Umbul Jumprit untuk disakralkan, didoakan atau puja bakti.
 
Puja bakti akan dilakukan oleh masing-masing dari perwakilan majelis umat Buddha yang ada di Indonesia. Setelah proses puja bakti selesai, para biksu dan seluruh perwakilan umat Buddha melanjutkan perjalanan ke Candi Mendut.

Sesampainya di Candi Mendut, air berkah akan kembali disakralkan. Setelah itu air berkah akan di arak-arak atau kirab budaya dari Candi Mendut yang dibawa bersama api Dharma menuju ke Candi Borobudur untuk memperingati puncak hari raya Waisak, Minggu (4/6/2023).

Diketahui, sejumlah perwakilan Buddha lainnya juga sengaja hadir ke Umbul Jumprit untuk ikut mengambil air berkah, bahkan ada juga sejumlah tokoh-tokoh lintas agama, tokoh daerah Temanggung yang datang. Hal ini sebagai bentuk toleransi antar setiap agama dengan menghormati prosesi rangkaian perayaan tiap agama.

Waisak 2023, Diharapkan Umat Buddha Semakin Kompak

Seluruh Pihak Harus Berperan Menjaga Persatuan Indonesia

Umat Buddha Diajak Berguna bagi Sesama

Detik-Detik Upacara Ritual Pengambilan Api Dharma Waisak

Biksu-biksu menghadiri upacara ritual pengambilan Api Dharma di Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Api itu akan dibawa ke Candi Mendut dan berakhir di Candi Borobudur.

Para biksu tiba di lokasi sekitar pukul 09.45 WIB. Mereka terdiri dari beberapa majelis mulai dari Theravada, Mahanikaya Indonesia, hingga Mahayana Indonesia.

Masing-masing majelis berdoa dan membacakan parita suci sebelum mengambil Api Dharma. Pengambilan Api Dharma dilakukan oleh perwakilan masing-masing majelis. Lantas api itu dibawa ke pilar obor dan para biksu pun melanjutkan perjalanan untuk membawa Api Dharma ke Candi.

Para Biksu Jalani Upacara Ritual Pengambilan Api Dharma Trisuci

Umat Muslim di Kota Batu Ikuti Tradisi Pindapata Jelang Waisak

Pesan Waisak 2567 BE/2023 dari Bhiksu Samantha Kusala Mahasthavira

Jelang Hari Raya Trisuci Waisak 2565 BE/2023, Metro TV menghadirkan pesan Waisak yang bertema 'Aktualisasi Ajaran Buddha Dharma dalam kehidupan sehari-hari'. Pesan Waisak disampaikan Bhiksu Samantha Kusala Mahasthavira.

Bhiksu Samantha Kusala Mahasthavira menyampaikan, Waisak memperingati tiga peristiwa penting, yakni kelahiran Pangeran Siddharta Gautama, Pangeran Siddharta Gautama menjadi seorang Buddha, dan Parinirwana yang Buddha

Adapun tema Waisak tahun ini adalah aktualisasikan ajaran Buddha Dharma di dalam kehidupan sehari-hari. Buddha mengajarkan tiga poin fundamental, yakni jangan berbuat jahat dan bodoh, sempurnakan kebajikan, sucikan hati dan pikiran.

Waisak 2023, Umat Buddha Diajak Rajin Berbuat Kebajikan

Ribuan Orang Ditargetkan Rayakan Waisak di Candi Mendut